XposeTV– Kota Gorontalo. Kata Koko’o suhur dari bahasa Gorontalo yang artinya Ketuk Sahur. Mereka memukul kentongan yang terbuat dari bambu secara bersama-sama sambil berkeliling kampung.
Ratusan warga berjalan kaki ada juga yang menggunakan kendaraan roda dua serta becak motor (bentor) mengiringi tradisi membangunkan sahur warga dengan menggunakan kentongan bambu tersebut.
Untuk menjamin keamanan dan ketertiban selama kegiatan Koko’o berlangsung, Polresta Gorontalo Kota menurunkan 80 personil untuk mengamankan jalur yang akan dilewati serta memantau kegiatan tersebut.
Baca Juga: Polres-Gorontalo-Usut-Tuntas-Penganiyaan-Jurnalis
Kapolresta Gorontalo Kota Kombespol Dr. Ade Permana, S.I.K., MH melalui Kabag Ops Kompol Suharjo, SE mengatakan bahwa pihaknya menjamin kegiatan koko’o ini berjalan aman, lancar dan kondusif
“Kami turunkan 80 personil untuk melakukan pengamanan arus, jalur serta memantau langsung kegiatan tersebut agar aman lancar dan kondusif “, Ujar Kompol Suharjo
Lebih lanjut Kompol Suharjo menjelaskan bahwa Kegiatan Koko’o selain untuk membangunkan sahur, tradisi itu juga merupakan bentuk wujud kebahagiaan karena bisa dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan.
Kami berharap banyaknya anak-anak muda dari berbagai Kelurahan yang ada di Kota Gorontalo, yang berkumpul di depan UNG ini, bisa bersama sama menjaga kamtibmas untuk kelancaran kegiatan tradisi Koko’o tutup Kompol Suharjo